Ikhlas Menjadi Seorang Guru

February 22, 2012

Saya menjadi Guru paruh waktu sejak masih berumur 21 tahun di Malang, dan menjadi dosen sejak 1992 di Trisakti. Awalnya jujur saja motivasi mengajar lebih sekedar cari nafkah dan aktualisasi diri. Karena menekuni profesi konseling dan menulis saya hanya sesekali memenuhi panggilan mengajar.

Namun perkenalan dengan ayah mertua mengubah paradigma saya tentang apa itu mengajar. Prof Ndraha, mertua saya, sangat enjoy mengajar. Dia menjadi guru sejak usianya masih 20 tahun. Jika umurnya sekarang 77 berarti sudah menjadi pendidik selama 57 tahun. Masih tetap antusias, dan kreatif dalam menyiapkan pelajarannya.

Dia selalu menyiapkan pengajarannya setiap malam. Tekun menyiapkan buku-buku pegangan yang dibutuhkan mahasiswanya. Sampai saat ini dia sudah menulis 30 lebih buku, dan meluluskan ratusan master dan Doktor bidang pemerintahan dll.

Ikhlas Menjadi Seorang GuruSaat ini beliau Masih aktif sebagai Guru besar emeritus di Beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta. Karena kecintaannya pada dunia mengajar, dia pernah menolak tawaran untuk menjadi Bupati di sebuah kota.

Setiap kali bicara soal bahan pelajaran dan pengalaman dikelas, beliau selalu sangat bersemangat. Apalagi dia punya kemampuan menulis di whiteboard dengan kedua tangannya, kiri dan kanan, mahasiswanya sangat kagum. Luar biasa.

Kekaguman akan ayah mertua membuat saya makin mencintai dunia pendidikan. Saya memutuskan bekerja penuh waktu sebagai dosen sejak 2008.

Mengajar sungguh menyenangkan

Saat ini saya rutin mengajar kelas konseling di Jakarta dan beberapa kota lain. Sebagian mahasiswa kuliah sambil bekerja dan kuliah selama dua setengah tahun. Mereka antusias pada bidang studi konseling yang memang membahas kehidupan sehari-hari. Bagi mereka, studi konseling seperti “berobat jalan”. Mereka mendapatkan jawaban atas pergumulan hidup.

Bagi saya pribadi, mengajar menjadi satu kesempatan baik membagikan ilmu dan skil serta pengalaman. Ketrampilan konseling sesuatu yang dibutuhkan dalam masyarakat. Bisa dipakai untuk diri sendiri, keluarga dan dalam pekerjaan sehari-hari. Bidang studi terapan, dan praktis banget.

Beberapa yang menarik dari interaksi

Mahasiswa diberikan skil bercerita atau berbagi kisah pribadi. Mereka mendapat jatah konseling dengan dosen atau konselor sebanyak tiga kali. Lalu latihan curhat dengan teman sebanyak duapuluh sesi, @2 jam.

Selain itu kami melatih mereka menuliskan kisah-kisah pribadi. Hasilnya sangat luar biasa. Diantara tugas itu ialah: menuliskan life story (riwayat hidup), membuat pohon keluarga dan mendiskusikannya hingga menuliskan “Monster Pribadi”. Monster pribadi adalah memahami kecenderungan pribadi yang sering muncul dan mengganggu. Sesekali membahas “Masalah apa yang mengganggu saya akhir-akhir ini”

Tak jarang beberapa mahasiswa menangis saat membahas hal-hal ini di kelas. Saya pribadi diperkaya dengan pengalaman mahasiswa, dan menjadi pelajaran yang sangat membangun.

Interaksi tanya jawab hingga membahas kasus sangat menyentuh. Sebab mahasiswa tidak keberatan kasus mereka pribadi menjadi bahan diskusi. Saat membagikan kasus saja mahasiswa lain sudah ikut terharu, menangis dan sekaligus ada rasa kagum. Mengetahui Bagaimana teman mereka kuat melewati pelbagai tantangan hidup.

Dosen pun tak jarang membagikan kehidupan mereka yang sulit, namun bisa survive melewatinya. Mahasiswa juga menikmati dosen membagikan skil bagaimana mengatasi kasus demi kasus dengan pelbagai pendekatan konseling yang berbeda. Selain para pendidik, ada teolog, psikolog, dokter, psikiater, dsb.

Disamping pelajaran teologi, Mereka suka dengan pelbagai mata kuliah seperti: psikologi umum hingga kepribadian. Juga Belajar subjek konseling anak, konseling remaja, konseling pranikah, konseling keluarga, dan konseling abnormal. Beberapa skil lain seperti konseling kedukaan dan kehilangan, konseling bagi orang sakit, membedakan gangguan jiwa dan kerasukan juga menjadi subjek menarik.

Bagi Saya pribadi, sejak menekuni tugas mengajar semangat menulis buku menjadi lebih besar. Menyiapkan buku-buku pegangan melengkapi buku wajib yang sudah ada. Mari kita Ikhlas Menjadi Seorang Guru.
Menikmati Panggilan Mengajar
Penulis : Julianto Simanjuntak
Twitter : @JuliantoWita
Ingin Tulisan Seperti Ikhlas Menjadi Seorang Guru, info beasiswa, berita lowongan CPNS terbaru langsung masuk ke email anda? Bergabunglah dengan ribuan orang yang telah berlangganan GRATIS hanya di Perangkat Pembelajaran

Artikel Terkait

2 komentar:

  1. dah domain sendiri nih! faviconnya tuh ganti dong biar full stylish \m/

    ReplyDelete
  2. @om beben : iya nih,,, mau fokus dan belajar serius blogging,,, sediain Modal dikit biar berkembang.. ntar deh ganti Fevicon nya..
    thanks dah mampiir

    ReplyDelete

Baca Dulu Sebelum Komentar :
1. Gunakan Anonymous jika tidak mempunyai Blog/Web
2. Gunakan Nama/Url Jika Mempunyai Web/Blog
3. Gunakan Google Account Jika Sobat Blogger Juga
Selamat Menikmati Menu Kami........